Hitam Bersuara Yang Terlupakan

Saturday, 8 February 2014

Oleh:AprilaR. A. wayar, SE*)

SAATINItidak banyak dokumen ataupun data yang dapat di peroleh unuk djadikan tolakukur akan eksistensi grup musik asal Pua yang Berjaya di era 1970-an hingga1980-an. Namanya Black Brothers.

Halini tentu berkaitan erat denganundang-undang pers saat itu dimana lembaga atau media yang menyediakaninformasi di Negara Indonesia masih sangat terbatas. Ditambah lagi dengansystem keamanan yang berlaku saat itu saat itu dimana Papua (baca:Irian Jaya)masih dalam status Daerah Operasi Militer (DOM) yang entah sejak kapandiberlakukan dan baru dicabut pada tahun 1998 oleh Pemerintah Indonesiasehingga proses evakuasi keluar Indonesia nyaris tidak diketahui khalayak umumIndonesia.
Data yang dapat diperoleh saat ini justru lebihbanyak berasal dari luar Indonesia yaitu tempat atau Negara-negara yang pernahmenjadi tempat singgah grup ini.


Hitam Bersuara, begitulah bila Black Brothers diartikansecara harafiah. Hampir seluruh personil berasal dari Timur Indonesia yangberkulit gelap sehingga Grup Band ini menamai dirinya Black Brother. Grup Band.Tak dapat di pungkiri Black Brothers telah menjadi grup legendaries dalamsejarah musik di Indonesia dan kepulaun Pasifik. Sampai hari ini Black Brothersmasih menjadi sumber inspirasi bagi pemusik bukan hanya di Papua dan kepulauanPsifik, di Indonesia Grup Slank juga merilis kembali lagu-lagu Black Brothers.Musik dan lagu-lagu grup band ini menyentuh nati banyak orang di Pasifiktermasuk Australia, Selandia Baru bahkan masyarakat Eropa.

Menurut tabloid mingguan Green Left Weekly dari Sidney, Black Brotherts menggunakan musicdan lirik mereka untuk memperjuangkan hak-hak Orang Asli Papua melawanpenindasan Indonesia.

Di beberapa kota besar di Pulau Jawa yang pernah disinggahi Black Brothets, harumnya nama grup music ini masih dapat di rasakanhingga saat ini. Di semarang misalnya, pemuda-pemudi saat itu berlomba-lombamengkribokan rambutnya bila BlackBrothers akan tampil di kota itu.

Pada tahun 1979 personil grup ini harus melarikandiri ke Papua New Guinea (PNG) karena di tuduh oleh Pemerintah Indonesiamendukun Gerakan Papua Merdeka. Ketidakstabilan kondisi social politik  di Negara tetangga ini selain juga kecurigaanakan campur tangan agen Indonesia membuat mereka harus pindah ke Belanda danmendapatkan kewarganegaraan Belanda. Di Eropa, grup bend ini melihat bahwapertunjukan tradisional justru mendapatkan penghargaan. Mereka menggunakan namaPapua kemudian menyuarakan  kebudayaandan pengalaman mereka.
Seperti pepatah terlajur basah ya sudah madi sajasekalian, pada tahun1983 dan 1984 mereka mulai membuat Organisasi Papua Merdeka(OPM) secara langsung karena kerinduan mereka akan Pasifik di Vanuatu. Merekajuga menyatakan kesedihaan untuk menampung warga Papua yang tidak berorientasipada fiksi tertentu. Dalamperjelanan ke Vanuatu,Black Brother singga di Sydney,mereka berpartisipasi dalam aksi yang dilakukan oleh kelompok di Australiayaitu “Friends Of Papua” dan merekajuga menyatakan rasa percaya bahwa Pasifik akan menjadi pendukun utama untukPapua Barat.
Kepindahan mereka dari PNG ke Vanuatu berkat kerjatokoh penting dalam perjalanan Black Brothers yaitu Fred Korwa. Di sepanjangtahun 1970-an mereka di kenal sebagai grup musik Rock’n roll tapi kemudian mereka beralih menjadi Papua-oriented  seteleh mereka mendapat ijin mengunjungi PNGlagi.
Di PNG mereka menjadi bintang, baik dari sisi musikmaupun politik. Terakhir mereka di Canberra Australia sejak tahun 1989.
Mereka pernah juga tampil di Melbourne Univercity pada tahun 1991. Penampilan terakhir merekayang bias di peroleh datanya yaitu Di Papua New Guinea pada tahun 2002 atasundangan dari pemerintah setempat. Agustinus Rumaropen, gitaris pada Grup Bandini perpulang pada rumah Bapa di Sorga pada tahun16 Mei 2005 lalu dalam usia 52tahun. Almarhum meninggalkan  seorangistri Anthomina Rumaropen dangan dua cucu laki-laki. Ia adalah sosok yangdinamis dan pemerhati masalah kemanusiaan khususnya untuk Rakyat Papua.

Hingga saat ini belum ada data konkrit penyebabhengkangnya Black Brothers ini dari Indonesia. Grup Band beraliran pop, rock, funky blues (disco) yangbanyak di pengaruhi Grup Santana ini kemudian lebih banyak mengambil bagiandalam Gerakan Papua Merdeka setelah di paksa keluar dari Indonesia. Kaos danrekaman lagu-lagu mereka tersebar cukup luas di Papua hingga saat ini.

Satu perstu personil Black Brothers yang sudahlanjut usia kembali ke pangkuan-Nya. Nasib yang hamper sama dengan salah satulagu dalam Albumnya “Pusara Tak Bernam” Grup Band inipun  hampir terlupakan diantara  merekanya kemunculan Grup Band yang ada diIndonesia saat ini.

Selamat jalan Pahlawan music Indonesia, semogaindahnya alunan musik karyamu menjadi motivasi bagi generasi muda Papa danIndonesia untuk membangun Papua dan Indonesia.

*) Alumni FakultasEkonomi, Jurusan Manajemen, Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta.
=========================================


Sumber: http://majalahselangkah.com/, Edisi XI, Agustus-Oktober 2007

No comments :

Post a Comment