Kata korupsi sudah sangat melekat di benak kita. Mendengar kata tersebut secara otomatis menimbulkan konotasi atau pemahaman yang negatif di pikiran kita. Korupsi berasal dari bahasa latin yaitu ‘corruptio’. Kata ini berasal dari kata kerja
‘corrumpere’ yang artinya busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok.
Transparency International menerjemahkan virus korupsi sebagai bentuk perilaku atau tingkah laku dari pejabat Daerah Kabupaten Dogiyai, politikus atau politisi, pegawai negeri sipil yang dilakukan secara tidak wajar atau illegal dengan tujuan untuk memperkaya diri atau orang-orang yang dekat dengan mereka, dengan cara menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka
Penyebab terjadinya anti virus tidak bisa sken korupsi karena kekuasaan terkonsentrasi pada pengambil keputusan yang tidak bertanggung jawab langsung kepada rakyat dogiyai , seperti yang sering terlihat di rezim-rezim yang bukan demokratik, tidak adanya transparansi di pengambilan keputusan pemerintah Daerah Kabupaten Dogiyai biaya politik nilai sangat mahal di Dogiyai, dengan pengeluaran lebih besar dari pendanaan politik yang tidak normal kabupaten Dogiyai. Proyek yang melibatkan di Kabupaten Dogiyai orang luar itu adalah uang rakyat dalam jumlah besar, lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan "teman luar kabupatenn Dogiyai atau luar Papua, lemahnya ketertiban hukum di Kabupaten Dogiyai karena umur 2 (dua) tahun tetapi begitu, lemahnya profesi hukum, kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa yang sangat kurang di Kabupaten Dogiyai. Pemerintah Kabupaten Dogiyai baik esekutif maupun legislative cuek dengan rakyat Dogiyai, tidak tertarik, atau selalu dibohongi sama masyarakat dogiyai dengan Mahasiswa Dogiyai selalu janji terus tetapi gagal terus maka penyakit apa yang terkondaminasi dalam pemerintah kabupaten Dogiyai?. Kami tekankan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Dogiyai untuk pemilihan calon Bupati dan Wakil Bupati di kabupaten Dogiyai memberikan suara bakal calon hati-hati dalam pemilihan umum, ketidakadaannya kontrol yang cukup untuk mencegah penyuapan atau "sumbangan kampanye dana nilai sangat tinggi yang akan di tawarkan sama rakyat Dogiyai itu sebelum biasa bantu seperti dana yang besar atau tidak harus berpikir baik masyarakat.
Beberapa jenis tindak pidana korupsi antara lain : memberi atau menerima hadiah atau janji penyuapan, penggelapan dalam jabatan, pemerasan dalam jabatan, ikut serta dalam pengadaan bagi pegawai negeri/penyelenggara negara dan menerima gratifikasi bagi pegawai negeri/penyelenggara negara. Tindak pidana korupsi seperti yang telah disebutkan di atas sangat rentan terjadi di jajaran pemerintahan (birokrasi) dan legislatif. Mulai dari level atas sampai dengan bawah memberikan peluang terjadinya korupsi. Otonomi Khusus Papua solusi memberikan peluang kepada Pemerintah Papua dan masayarakat Papua tetapi pemerintah tidak berpikir untuk membangun daerah tetapi pemerintah Propinsi dan Daerah berpikir untuk anti virus kolusi.korupsi dan Nepotisme (KKN) lebih khususnya pada kabupaten Dogiyai .
Bila dilihat dari sisi positifnya, kebijakan tersebut memberikan kesempatan kepada daerah untuk mengelola daerahnya sendiri dan mendapatkan hasil dari sumber daya yang ada (sumber daya manusia dan sumber daya alam), memperluas kesempatan kerja dengan adanya instansi-instansi pemerintahan maupun swasta, memberikan peluang dunia usaha baru bagi masyarakat daerah Kabupaten Dogiyai. Kesemuanya itu bertujuan untuk meningkatkan perekonomian daerah kabupaten Dogiyai.
Namun sisi negatifnya, apabila daerah kabupaten Dogiyai tidak mampu membiayai sendiri daerahnya malahan membebani APBN. Peluang terciptanya raja-raja kecil justru merugikan masyarakat Dogiyai itu sendiri. Kapasitas sumber daya manusia yang belum memadai menjadi beban bagi daerah karena kekurangan tenaga ahli. Ditambah lagi dengan pilkada pemilihan kepala daerah Dogiyai yang terus-menerus terjadi di Kabupaten Dogiyai semakin membebani APBN. Disini justru peluang terjadinya korupsi yang semakin besar.
Korupsi di Kabupaten Dogiyai telah merajalela terutama sejak kemimpinan Dogiyai. Budaya korupsi yang telah mendarah daging selama lebih dari 2 (Dua) tahun ternyata tidak mudah diberantas seperti membalikkan telapak tangan. Penyalahgunaan kekuasaan semasa kepemimpinan Kabupaten Dogiyai mengakibatkan terjadinya korupsi di jajaran pemerintahan mulai dari level atas sampai dengan bawah.
Terjadinya gerakan anti virus Korupsi pada tahun 2008-2010, merupakan suatu bentuk aksi mahasiswa Dogiyai proses Janji beasiswa sudah gagal untuk yang terkenal sarat dengan anti virus korupsi, kolusi, dan nepotisme. Namun, sayangnya upaya ini masih belum berhasil. Karena semakin banyaknya kasus virus korupsi yang terjadi di jajaran pemerintahan Kabupaten Dogiyai (eksekutif) dan DPR/DPRD (legislatif). Upaya untuk mengungkap kasus anti virus korupsi ini masih belum sepenuhnya dilakukan. Terbukti masih banyak kasus-kasus belum selesai ditambah lagi kasus-kasus baru yang abaikan di kabupaten Dogiyai.
Korupsi yang telah terjadi dan menumpuk-numpuk ini menempatkan Kabupaten Dogiyai menjadi terkorup dengan urutan pertama di Papua pada umumnya dan khusus kabupaten di dogiyai pada tahun 2008-2010. Kondisi ini sungguh memprihatinkan karena anti virus korupsi yang terjadi menyebabkan kemiskinan dan pengangguran semakin bertambah. Cita-cita untuk “menciptakan kesejahteraan masyarakat Dogiyai yang adil dan merata”, hanya merupakan slogan kosong tanpa makna. Hal ini terjadi karena perilaku dari pemerintahan sendiri. Maka dengan ini dibutuhkan kesadaran bersama antara pemerintah Kabupaten Dogiyai dan masyarakat untuk saling mengawasi, melaporkan dan menindak perilaku korupsi ini. Jangan budayakan di kabupaten Dogiyai dengan anti virus korupsi, kolusi dan nepotisme(KKN) karena banyak masyarakat yang angkah kemiskinan sangat terlalu tinggi maka pemerintah kabupaten Dogiyai harus memperhatikan karena ?.masyarakat ada maka kabupaten Dogiyai ada kalau masyarakat tidak ada tidak mungkin ada kabupaten Dogiyai maka harus memeperhatikan masyarakat Dogiyai.
Oleh: Yanuarius Goo
No comments :
Post a Comment