JAKARTA
[PAPOS] – Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan
Daulay meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serius menangani
perkembangan isu terakhir di Papua.
"Seiring
dengan memanasnya situasi politik nasional, dikhawatirkan pihak-pihak
luar akan mengambil kesempatan untuk membawa masalah Papua ke dunia
internasional," kata Saleh Partaonan Daulay di Jakarta, Sabtu.
Apalagi,
kata dosen FISIP UIN syarif Hidayatullah Jakarta itu, sejumlah aktivis
organisasi pro-Papua merdeka tidak pernah lelah untuk membawa isu
tersebut ke pentas internasional.
"Presiden jangan sampai melupakan persoalan Papua yang tidak kalah pentingnya dengan urusan Partai Demokrat," tuturnya.
Menurut
Saleh, Pemerintah harus mampu mengalahkan diplomasi para aktivis dan
organisasi pro-Papua merdeka di tingkat internasional. Jika lalai, bisa
saja isu ini akan semakin menguat dan memarginalkan posisi Indonesia di
forum-forum internasional.
Saleh meminta Presiden mengingat pernyataan Presiden Senegal Abdoulaye Wade tentang posisi mereka dalam melihat persoalan Papua.
Ketika
menerima Benny Wenda, salah seorang aktivis pro-Papua merdeka,
Abdoulaye Wade mengatakan "West Papua is now an issue for all black
Africans".
Pernyataan
itu, kata Saleh, tidak bisa dipandang remeh. Sebagai kepala negara,
Abdoulaye Wade bisa saja sewaktu-waktu mengadakan konsolidasi dengan
pemimpin negara-negara Afrika lainnya untuk membawa isu Papua ke PBB.
Alumnus
Colorado State University itu mengatakan secara historis solidaritas
Afrika telah banyak menghasilkan kemenangan dalam diplomasi di PBB.
"Kalau
aktivis pro-Papua merdeka berhasil menggaet pemimpin negara-negara
Afrika, tentu Indonesia akan menemukan kesulitan untuk membendung
gerakan mereka," katanya.
Dalam
rangka menyikapi hal tersebut, Saleh meminta pemerintah mengambil
langkah konkret untuk menghentikan setiap konflik dan kekerasan yang
terjadi di Tanah Papua.
Menurut
dia, pendekatan kemanusiaan harus dikedepankan daripada pendekatan gaya
militeristik. Pemberian bantuan kepada masyarakat Papua juga harus
dikontrol agar tidak hanya dinikmati oleh elit politisi lokal.
"Jika
ingin membuat sejarah baru, Yudhoyono bisa menuliskannya melalui
penyelesaian masalah Papua. Bila berhasil, sejarah Indonesia akan
mencatatnya dengan tinta emas," tuturnya. [ant/ida]
No comments :
Post a Comment