"One People One Soul"

Friday, 19 June 2015

#Untuk mu sahabat Papua yang berjiwa; Tomas, Simon Petrus dan Yudas.
  
Sony Dogopiaibho (Photo/Aby,Degoo)

Ketika itu engkau terlihat menggonggong saat awal diskusi, saya berkata "Sulit untuk melihat kawan dan lawan." Saat ini engkau berusaha memakai seragam yang sama. Namun, noda di seragam kamu terlihat jelas oleh siapa saja.

Kerja untuk mereka, jual harga diri, terlibat dalam pembunuhan sistematis dan mati. Atau, Kerja untuk Tanah Air, bangsa kita West Papua, Tanah leluhur warisan generasi adat bangsa kita untuk merdeka penuh, dan mati. Pilih mana?



Kebenaran milik kamu dan saya.
Kemanusiaan milik kamu dan saya.
Keadilan milik kamu dan saya.

Kamu dan saya bersama-sama nyatakan itu demi kehidupan yang layak kelak saat maut menjemput kita.

Salam Kebenaran, katakan "West Papua for Melanesia Spearhead Group (MSG)" sekarang juga dalam doa dan tindakan maka, anda adalah perikemanusiaan, perikeadilan dan anda sudah benar. Jadi, tidak diragukan lagi. Anda sudah bisa layak di Surga saat maut menjeput kamu.


Kebenarannya adalah:
1. West Papua tidak berasal dari satu Sejarah Indonesia. Namun, Indonesia dicacat dalam sejarah pahit bagi bangsa West Papua,
2. West Papua tidak berasal dari letusan gunung es yang mencair hingga menjadi pulau sendiri dan disebut 'itu Indonesia,'
3. West Papua satu daratan, pulau dengan Papua New Guinea (PNG),
4. West Papua dan PNG ada kesamaan sejarah,
5. West Papua dan PNG pernah membantu Tentara Australia saat Perang Dunia ke-II,
6. PNG adalah salah satu negara di MSG. Ada apa dengan West Papua,
7. West Papua satu Samudera Pasifik dengan negara-negara di Melanesia Spearhead Group (MSG),
8. West Papua adalah satu rumpun dengan negara-negara di MSG,
9. West Papua adalah bagian Barat dari Melanesia.
10. Atas nama Melanesia, West Papuan mengalamai Genosida dan saat ini pembunuhan sistematis oleh Negara Repulik Indonesia.

Kita bisa menambahkan kebenaran lainnya yang mungkin belum ditulis di sini.

Bagi kamu, manusia berjiwa; Tomas, Simon Petrus dan Yudas, masih ada waktu untuk kamu sadar dan bekerja untuk memperbaiki diri kamu, menyatakan kebenaran, dan demi bangsa kita West Papua. Kami adalah pewaris negri ini, tanah leluhur ini.

Kami tidak mau melawan kalian. Karena, kalian adalah korban yang sudah mati jiwanya. Kami boleh kau matikan badan. Tetapi, jiwa dan harga diri demi Tanah leluhur, bangsa West Papua tidak. Karena, kami tumbuh dari dasar ideolgi bangsa West Papua.


Kami percaya dalam petisi itu ada kontribusi dari kamu. Kami juga percaya, jika tidak ada pemblokadean dari aparat gabungan keamanan Indonesia maka, kamu juga ikut dalam aksi untuk menuntut Self-Determination. Sebab, kamu dan saya tidak ada masalah. Masalah kita adalah mengapa Indonesia terus memaksa Papua untuk di-indonesia-kan.


Patut kami tanya ke Indonesia dan Dunia bahwa:
1. Mengapa Jurnalis Internasional dilarang untuk meliput di Tanah Papua,
2. Ada apa dibalik pembungkaman ruang demokrasi di Tanah Papua bahkan di Tanah Kolonial sendiri,
3. Pusat perhatian Sumber Daya Alam, Keragaman Hayati, Keindahan Ekosistem yang adalah wilayah adat Orang Asli Papua (OAP). Induk dari investasi bebas-besaran di Tanah Papua hingga investasi cabang-cabangnya menghilangkan wilayah adat OAP, Bagaimana Indonesia bisa melakukan itu,
4. Siapa dibalik, angka kematian OAP yang meningkat dan angka kelahiran OAP menurun. Tanah serta isinya saat ini bukan lagi milik OAP, OAP harus kemana,
5. Dimanakah Hak Asasi Manusia, jika sebagai anak adat OAP selalu dituntut untuk ikut kemauan Negara Penjajah Indonesia,
6. Kapankah dimulai Penjajahan ini dan kapankah berakhir.

Anda dan saya adalah pemilik wilayah adat, kami sama-sama sudah seharusnya mempertahankan Tanah Leluhur ini. Jangan tertipu dengan rupiah atau rayuan apa pun sebab, itu adalah hasil dari perampokan oleh Indonesia dan negara-negara kapitalis. Dan ketika anda sudah menjadi Tomas, Simon Petrus dan Yudas maka, kehidupan anda di dunia tersiksa dan akhirat adalah neraka. Anda adalah ciptaan bagaikan benalu yang muaranya jelas di neraka.

Jadi, sudah saatnya kita bersatu kembali dan lawan demi bangsa kita, Tanah leluhur dan masa depan generasi bangsa West Papua.

Salam erat satu Papua. Sadar, bersatu dan Lawan.

Port Numbay, 17 Juni 2015.

#Sonny Dogopia

No comments :

Post a Comment