BOIKOT PILPRES, SOLUSI “SELF DETERMINATION”

Friday, 2 May 2014

Bangsa Indonesia di papua adalah bangsa illegal yang menguasai dan menjalankan pemerintahan di papua barat, Teritorian bangsa papua tidak sama dengan bangsa Indonesia, kedudukan bangsa Indonesia di papua adalah kedudukan illegal.

Terhitung dari tanggal 19 desember 1961 dimana presiden Soekarno mengomandangkan militer Indonesia di alun-alun Yogyakarta dengan Stekmen Tri Komanda Rakyat (TRIKORA) untuk membunuh dan membantai orang papua dan menguras alam kekayaan di tanah tanah papua yang di mana saat itu papua sudah berdiri sebagai suatu banngsa yang Merdeka.


Pengejaran, Penangkapan, Pemenjaran, Pembunuhan dan pemusnahan yang dilakukan Militer Indonesia terhadap Bangsa Papua Barat Indonesia berhasil menggabungkan Papua ke dalam Indonesia dengan tekanan tidak manusia, “Indonesia Melanggar Hak Asasi Manusia di Dunia”.

Kedudukan bangsa Indonesia di papua dengan melanggar piagam-piagai internasiona maka Indonesia harus di bubarkan dari tanah Bangsa Papua Barat. “Indonesia illegal, maka Indonesia harus bubar dari papua barat karena dengan nyata bangsa Indonesia telah melanggar Piagam Internasional”. Masalah Papua Harus di selesaikan di pengadilan Internasional, masalah papua hanya bisa diselesaikan melalui mekanisme internasional. Karena papua akan hidup aman damai ketika papua terlepas dari kekejaman Negara Indonesia dan Solusi tepat bagi bangsa papua adalah Hak Menentukan Nasip Sendiri Sebagai Solusi Demokratis Bagi Rakyat Papua Barat “self determination”, REFERENDU, NOW FOR WEST PAPUA dan itu adalah permintaan rakyat bangsa papua barat.

Kami menyerukan kepada seluruh rakyat Bangsa papua barat Untuk tidak ikut memilih dalam pemilihan Presiden Bangsa penjajah Indonesia di papua, karena pemilihan presidan Indonesia di tanah papua barat hanya menamba Luka bating. Pembuhan dan pembantaikan akan terus dilakukan oleh bangsa penjajah secara kentara atau nyata. Untuk apa memilih jika kita tau dia bangsa penjajah..? penjajah datang untuk memunuh dan menguras, penjajah tidak pernah mementingkan manusia di mana tempat dia jajah tetapi penjajah mementingkan sumer daya alam “emas dan Uranium dan lain-lain” di tempat yang dia jajah. Begitu di mata penjajah Indonesia atas Tanah Papua Barat.

Desederius Hendrik Jhong Goo
Vietnam Numbay 1 mei 2014

No comments :

Post a Comment