YOGYAKARTA-- Bentuk
dukungan atas berdirinya kantor pusat “
Free West Papua Compaign”, London Inggris, maka Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang
berstudy kota Yogyakarta dan sekitarnya, mengadahkan diskusi dan nonton
bersama. Pada Minggu (28/04/2013)
Pertama awali
dengan Nonton bersama, filem tentang Laskar Pelangi: Seediq Bale, aktor utama (MonaRudao). Mona Rudao telah
menjadi bagian dari budaya populer Taiwan, memasuki buku,
manga, dankarakternya
mengambil bagian dari protagonis dalam 2011
Taiwan (Baca: http://en.wikipedia.org/wiki/Mona_Rudao)
Ini sedikit
tentang Mouna Rudao pada tahun (1882-1930) adalah anak seorang kepala suku pribumi Taiwan
dari Seediq. Ia
menggantikan ayahnya sebagai
kepala desa Mahebo
dan menjadi salah satu pemimpin yang paling berpengaruh dari wilayah Wushe.
Dia menjadi terkenal karena telah melakukan pemberontakan Wushe di tempat yang sekarang Nantou pada tahun 1930 terhadap pemerintah kolonial Jepang. Para Taiwan memandangnya sebagai pahlawan untuk melaksanakan pemberontakan dan sekarang dia adalah salah satu tokoh di New koin Dolar Taiwan.
Inti dari filem ini adalah semangat dari Mounado melawan penjajah jepang atas Perampasan Tanah Wilayah adat Taiwan, untuk menjaga dan menghormati Alam dan leluhur mereka. Kemudian Mouna berani membagun kerja sama dengan suku-suku lain untuk melawan musuh mereka yakni Penjajahan Jepang. Jadi, bagaimana dengan generasi Papua sekarang?
Setelah nonton
bersama, lanjut dengan diskusi seputar perjuang Papua, ditingkat Internasional,
Indonesia, dan Papua, diawali oleh Ketua
Umum Komite Pusat Aliansi Mahasiswa Papua Rinto K, bahwa bangsa Papua didirikan
oleh kaum terpelajar pada 1 desember
1961, sekarang tugas kita untuk berjuang demi generasi Papua kedepan maka, kita
yang ada ini saatnya membangun diskusi-diskusi tentang masalah Papua.
Catatan-catatan
dalam diskusi: PBB (UNTA) dan Indonesia dipaksa masukkan Papua kedalam Indonesia (Aneksasi) 1 Mei 1963,
karena Kepentingan Politik terselubung, contohnya PT. Freeport Indonesia Mulai
kontrak kerja dengan Amerka-Indonesia, pada Tahun 1967. pada hal Orang Papua
belum menyatakan diri Bergabung dengan Indonesia,
Hingga Pepera 1969,
tugas PBB menjalankan Pepera tetapi, mereka hanya memantau Pepera yang
dilanjalan adalah Versi Indonesia, seharusnya Mekanisme Internasional adalah “One
man One Voice” hal ini tidak dilakukan, maka
hak-hak Politik orang Papua dirampok dan dicuri oleh Indonesia dan Amerika.
Jadi, Dosa orang Papua
adalah orang yang tidak menyatakan “Merdeka”, jadi siapa saja orang Papua,
harus menyatakan Berjuang Kemerdekaan Bangsa Papua. Lalu Papua saat ini adalah
Medan Perang di bidang Pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lainnya. Kenapa kita
bilang merdeka karena Revolusi keselamatan bangsa Papua dan Kejajahan Bagsa
Papua. “ republik bukan tujuan hidup
kita dan PNS bukan tujuan hidup kita”. “Poitik Uang, Poilitik Partai, Politik
Pekerjaan, Politik Jabatan dan Politik Organisasi” Bukan solusi.
Kemudian Perwakilan
Perempuan Papua, Pemekan, Orsus, serta
Up4B, adalah sistim halus yang merampas hak-hak kami orang Papua. Tanah kami
dirampas dijadikan tanah Negara. Kami gererasi agen perubahan membela atas
tanah, melindungi dan menjaga.
Lalu dibidang
kesehatan orang Papua saat ini, mati karena penyakit HIV IDS. Penyakit mulai masuk Papua sejak 2000 sampai tahun 2004
kuasai Papua, kemudian sampai hari ini
Jumlah HIV IDS Indonesia Nomor satu di Papua, ini membuktikan bahwa Negara
Indonesia secara diam-diam mengirim PSK yang positif HIV IDS ke Papua supaya orang Papua habis. Jadi, Waspada!
Diakhiri dengan
banyak jalan tapi satu tujuan, kawan mereka datang membunuh dan merampok
hak-hak saya dan kamu, maka mari kawan “sadar bersatu dan lawan”, sampai Papua
merdeka. Panitia pelaksana kegiatan tersebut, juga mengajak untuk hadir dalam
Aksi damai pada 1 mei 2013. Amp akan melakukan Aksi damai untuk Protes dan
mengancam atas hari aneksasi 1963-2013 (M/Admin)
sumber http://www.malanesia.com/2013/04/diskusi-dan-non-bersama-amp-bentuk.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+malanesia%2FHMnf+%28MALANESIA-POS%29&utm_content=FaceBook
No comments :
Post a Comment